Tampilkan postingan dengan label Merenung sejenak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Merenung sejenak. Tampilkan semua postingan

MAKNA ISLAM DALAM WAYANG

  MEMAKNAI AJARAN ISLAM DALAM WAYANG

Dakwah Islam sudah dilakukan sejak lama di Indonesia dengan berbagai metode dan sarana. Salah satunya adalah dengan metode pendekatan budaya dan sarana hiburan masyarakat, seperti yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga dengan kisah wayangnya. Wayang sebagai warisan budaya diadaptasi untuk sarana dakwah dengan menampilkan cerita yang berisikan ajaran Islam.

Berdasarkan buku Minanur Rahman dan Arabic The Source Of All The Langguages yang menyatakan bahwa bahasa Arab itu merupakan induk semua bahasa. Dengan demikian, berdasarkan teori itu kemungkinan penamaan Wayang itu diambil dari kata “wachyan” artinya wahyu/firman Tuhan.

Jadi, nama figur dan kisah dalam Ramayana dan Maha Barata itu pada mulanya berasal dari wahyu Ilahi. Sedangkan Dalang, yang memainkan wayang tersebut berasal dari kata Arab “Dallan” artinya penuntun atau penunjuk jalan. Jadi, Dalang itu adalah orang yang mempertunjukan kisah tentang wayang yang bernuansa petunjuk-petunjuk Tuhan untuk manusia, baik dalam urusan pribadi, keluarga, pemerintahan, Negara, hubungan internasional, peperangan dan sebagainya. Ada juga kerajaan antagonis yaitu Astina (Asysayithon) dengan penguasanya Duryudana (Durjana) yang selalu bersikap jahat seperti syaithan.

Tokoh punakawan yang menjadi figur penasehat yang senantiasa memberikan pencerahan dalam cerita wayang juga memiliki makna yang begitu mendalam dan sarat makna. Punakawan yang terdiri dari Semar, Gareng Petruk dan Bagong ada kemungkinan berasal dari kata Semar/Sammir berarti siap sedia, 

Gareng/Khair berarti kebaikan/kebagusan, Petruk/Fatruk berarti meninggalkan, sedangkan Bagong/Bagho artinya lalim atau kejelekan “Sammir Ilal Khairi Fatruk Minal Bagho” yang artinya“Berangkatlah menuju kebaikan maka kamu akan meninggalkan kejelekan”. Ini juga selaras dengan perintah Allah SWT supaya “amar ma’ruf nahi munkar” yaitu “Mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari perbuatan buruk”

Dalam cerita Maha Barata yang mencerita kisah keturunan Pandu Dewanata yang dikenal dengan Pandawa juga sangat lekat dengan tuntunan ajaran Islam. Pandawa yang terdiri dari lima bersaudara Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa, mengisyaratkan kepada Lima Rukun Islam. Sedang tokoh kontranya adalah bala Kurawa dan Astina yang selalu membuat kemudhorotan. Dalam pementasan wayang, sang dalang juga selalu menempatkan mereka pada posisi yang berseberangan, dimana tokoh Pandawa berada dikanan sebagai lambang kebaikan, sedang Kurawa/Astina selalu di kiri sebagai lambang keburukan.

Kisah Tokoh Pandawa jika diselaraskan dengan ajaran Islam terutama sebagai pengejawantahan Rukun Islam adalah sebagai berikut;

1) Yudhistira
Yudhistira merupakan rangkaian dari kata “Yudh, is dan tira”. Yudh kependekan dari kata ‘Yudha” artinya jihad atau perang; Is kependekan dari kata “Islam” dan Tira merupakan kependekan dari kata “Tirakat”. Yudhistira ini juga memiliki Jimat Kalima sada, yang mengisyaratkan kepada “Kalimah Syahadat” Rukun Islam yang pertama. Maksudnya adalah seseorang yang telah mengucapkan kalimah Syahadat (masuk agama Islam) berarti ia bertekad untuk memerangi hawa-nafsunya dan berupaya menaklukkannya agar ia dapat mengikuti kehendak Allah SWT, sebagai Tuhannya dan mengikuti Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya. Oleh karena itu Rasulullah SAW menyatakan bahwa jihad melawan hawa-nafsu itu merupakan jihad paling besar.

Yudhistira dilambangkan dengan ibu jari dimana mengucapkan kalimah syahadat atau tauhid Ilahi merupakan ibu atau induk dari ajaran Islam. Seperti julukannya sebagai Satrio Pembareb

 2) Bima
Bima atau Raden Werkudoro yang selalu siap dengan senjata pamungkasnya yaitu Kuku Pancanaka yang diartikan sholat lima waktu haruslah ditegakkan dalam keadaan apapun. Bima juga memiliki julukan Ksatria Penegak yang merefleksikan Ibadah Shalat sebagai Tiang Agama atau Penegak Agama

Bima merupakan rangkaian dari kata “Bi dan Ma”. Bi kependekan dari kata “Bisa” sedangkan Ma kependekan dari kata “Manunggal”. Jadi, Bima itu bisa manunggaling kawula marang Gusti, dan dia memiliki kuku Pancanaka yaitu memiliki kekuatan lima waktu yang mengisyaratkan kepada “Shalat” rukun Islam yang kedua. Maksudnya, amalan shalat itu merupakan media bertemunya seorang hamba dengan Khaliqnya. Oleh karena itu Rasulullah SAWmenyatakan bahwa seorang yang sedang menunaikan shalat hendaknya ia seakan-akan sedang melihat Tuhannya, tapi jika tidak dapat melihat-Nya, hendaknya ia merasa sedang dilihat Tuhannya.
Bima dilambangkankan dengan jari telunjuk, telunjuk sebagai simbol dan alat penunjuk arah. Dengan shalat manusia juga bisa mendapat petunjuk dan dapat bertemu dengan Allah swt, ketika shalat juga ada gerakkan menegakkan jari telunjuk. Selain itu shalat juga harus ditegakkan, karena sebagai tiang agama.

3) Arjuna
Raden Arjuna digambarkan sebagai tokoh yang sangat tampan, lemah lembut, pemberani, pemanah ulung, pembela kebenaran, dan idola kaum wanita. Ini merefleksikan Ibadah Puasa wajib dibulan Ramadhan yang penuh hikmah dan pahala sehingga menarik hati kaum Muslim utk beribadah sebanyak-banyaknya. Keahlian Raden Arjuna dalam bertempur dan memanah ini, merefleksikan Ibadah Puasa sebagai senjata utk melawan hawa nafsu.


Arjuna merupakan rangkaian dari kata Ar, ju dan na. Ar kependekan dari kata Arsa, artinya akan atau mengharapkan, Ju kependekan dari kata maju, dan Na kependekan dari kata rahina, artinya terang karena penerangan dari langit atau agama. Jadi, ARJUNA bermakna mengharapkan kemajuan atau kesuksesan ruhani (agama). Ini mengisyaratkan kepada ”Shiyam” atau Puasa sebagai rukun Islam ketiga. Maksudnya adalah amalan Puasa dapat membuat pelakunya berhati suci yang menyebabkan Tuhan berkenan mengaruniakan wahyu (petunjuk), sehingga hati menjadi terang-benderang. Oleh karena itu sejarah membuktikan bahwa sebelum para nabi menerima wahyu, biasanya mereka melakukan puasa lebih dahulu (atau bertapa).

Arjuna sebagai Ksatria Penengah disimbolkan dengan jari tengah, dimana jari tengah yang memiliki posisi paling tinggi ini menggambarkan bahwa dengan puasa manusia dapat meraih derajat yang tinggi, dan merupakan penengah atau penyeimbang untuk menahan hawa nafsu.

4) Nakula
Nakula merupakan rangkaian dari kata “Na dan Kula”. Na kependekan dari kata “Trisna” artinya kasih-sayang, sedangkan Kula kependekan dari kata “Kawula” artinya masyarakat. Jadi, Nakula itu mengisyaratkan kepada “Zakat” sebagai rukun Islam keempat. Maksudnya, memberikan zakat, infaq, sedekah, hadiah dan yang sejenisnya merupakan manifestasi dari cinta-kasih seorang muslim kepada sesama manusia sebagai makhluq Allah SWT.


Nakula disimbolkan dengan jari manis dimana jari manis sebagai simbol cinta dan kasih sayang, karena biasa dipakaikan cincin tanda cinta.

5) Sadewa
Sadewa merupakan rangkaian dari kata “Sa dan Dewa”. Sa kependekan dari kata “Sangu” artinya bekal, De kependekan dari kata “Gede” artinya besar dan banyak, sedangkan Wa kependekan dari kata “Dawa” artinya panjang atau lama. Jadi, Sadewa itu mengisyaratkan kepada ibadah “Haji” sebagai rukun Islam kelima. Maksudnya, ibadah Haji itu membutuhkan bekal yang besar dan untuk keperluan hidup dalam waktu yang panjang, disamping untuk biaya transportasi, terlebih bagi seorang muslim Indonesia yang jauh dari kota Mekkah, kerajaan Saudi Arabia.

Sadewa disimbolkan dengan jari kelingking, karena jari kelingking merupakan jari terkecil. Haji merupakan ibadah yang memerlukan syarat, sehingga tidak semua umat Islam bisa memenuhinya, atau hanya sebagian kecil saja yang bisa melaksanakannya.
Jika kelima tokoh diatas bersatu, maka akan menjadi kekuatan yang luara biasa, seperti halnya jika 5 rukun jika kita jalankan dengan sepenuhnya, maka keimanan kita juga akan sangat kuat.
 
Sumber bacaan dan kompilasi artikel dari:
>Manifestasi Rukun Islam pada Pandawa Lima (artikel Drs. Abdurrazak)
>http://surgareligi.blogspot.com/…/khusyu-dengan-falsafah-ge…
>http://ruangmuslim.com/…/3958-wayang-jejak-dawah-walisongo.…
>http://islamireligius.blogspot.com/2009/…/hikmah-ibadah.html


Profesor Yahudi: Hanya Ada Satu Agama, Yaitu Islam

Moshe Sharon
Profesor Sejarah Universitas Hebrew, Yerusalem, Moshe Sharon, menegaskan pada dasarnya, agama di alam semesta ini hanyalah satu. 

Agama tersebut mengokohkan keesaan Allah dan menegaskan nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
“Dari mulai diciptakannya semesta ini, hanya ada satu agama, yaitu Islam,” ujarnya, sebagaimana ditayangkan kantor berita Israel, Arutzsheva, yang dikutip pengguna youtube, Bahrain Tahir, pada 2012 lalu.

Dalam video berdurasi hampir tiga menit ini, Moshe menjelaskan lebih lanjut, jika ada siapapun menyatakan tempat ini adalah kuil Sulaiman, maka muslim akan menyatakan itu benar. “Solomon (sulaiman, - red) adalah muslim. David (Daud, - red), Abraham (Ibrahim, - red), Moses (Musa, - red), Yesus (Isa, - red), adalah muslim.

“Inilah yang saya maksudkan dengan islamisasi sejarah. Di seluruh islamisasi sejarah akan ada islamisasi geografi, semua wilayah yang berhubungan dengan tokoh-tokoh tadi adalah wilayah muslim,” tegas Sharon, yang ketika tampil mengenakan tutup kepala ala Yahudi atau //yarmuk//.

Wilayah-wilayah tersebut, jelasnya, terlepas apakah sesudah Nabi Muhamad datang atau belum, harus dibebaskan. “Bukan untuk ditaklukkan. Yang ada adalah untuk dibebaskan,” imbuhnya. Islam muncul di sejarah, pada saat Muhammad, adalah sebagai pembebas. Tidak ada penjajahan dalam Islam. Yang ada adalah pembebasan dalam Islam.

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/01/22/nijfdo-profesor-yahudi-hanya-ada-satu-agama-yaitu-islam

Kaitan Antara Rezeki dan Bertaubat

Kaitan Antara Rezeki dan Bertaubat

Agar rezeki semakin bertambah dan barakah, hendaknya seseorang menempuh jalan taubat kepada Allah Swt. Ini adalah solusi yang sering dianggap aneh oleh sebagian orang. Mereka beranggapan bahwa sama sekali tidak ada kaitan antara bertambahnya rezeki dengan bertaubat. Baiklah, dalam risalah sederhana ini, saya ingin mengajak pembaca untuk memahami bahwa ada kaitan erat antara bertambahnya rezeki dengan taubat. Apalagi, bagi seorang muslim, yang diharapkannya bukan hanya bertambahnya rezeki semata, tetapi juga ada nilai barakah dari Allah Swt.

Dalam hal ini, marilah kita perhatikan hadits Nabi Saw. berikut, “Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).

Berdasarkan sabda Rasulullah Saw. tersebut, kita menjadi tahu bahwa perbuatan dosa yang dilakukan oleh seseorang bisa menyebabkan rezeki haram baginya. Hadits ini bila dipahami secara apa adanya, kita bisa menjadi bertanya, bukankah di dalam kehidupan dunia ini banyak sekali orang yang masih saja melakukan perbuatan dosa, tetapi rezekinya juga melimpah, bahkan semakin hari semakin saja bertambah kaya.

Saudaraku tercinta, dalam hal ini, kita dapat memahami bahwa rezeki yang dimaksud adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang mengandung barakah. Sebab, bisa saja dengan cara menipu seseorang bisa mendapatkan keuntungan materi. Bisa saja seseorang korupsi lantas dia menjadi kaya; rumahnya bagus, mobilnya mewah, dan sebagainya. Tetapi, apakah rezeki yang diperoleh dengan tidak halal itu adalah rezeki yang diridhai-Nya, atau rezeki yang barakah? Tentu saja tidak.

Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendak-Nya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka.” Kemudian Rasulullah Saw. membaca firman Allah Swt. dalam surat al-An’aam ayat 44: “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

Sudah barang tentu, kita semua berharap agar rezeki yang kita terima adalah rezeki yang barakah. Untuk apa rezeki kita semakin melimpah, tapi kita jauh dari kebahagiaan yang sesungguhnya, yakni bahagia karena kita mendapat ridha-Nya. Bukankah rezeki yang kita peroleh di dunia, kita juga berharap agar bisa menjadi sarana untuk menggapai kebahagiaan di akhirat. Maka, jalan taubat adalah jalan yang mesti kita tempuh. Memohon ampun kepada Allah Swt. adalah jalan yang harus kita lalui agar kita mendapatkan rahmat dari Allah ‘Azza wa Jalla. 


(151)

NASA sembunyikan Fakta Ilmiah Lailatul Qadar


Alasan NASA Menyembunyikan Kenyataan Ilmiah Lailatul Qadar

Entah apa tujuan Badan Antariksa dunia ini yang menutupi fakta ilmiah tentang malam Lailatul Qadar.Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir,Dr Abdul Basith As-Sayyid pun membeberkan apa yang telah di tutup-tutupi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ini.

Penemuan NASA kala itu sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya sedang),tidak ada bintang atau meteor jatuh ke atmosfer bumi,dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.

Sayyid menegaskan,terbukti secara ilmiah bahwa setiap harinya ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali malam Lailatul Qadar dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun dan sekecil apapun.

Hal yang lebih mengejutkan lagi,NASA telah menyembunyikan hal ini selama 10 tahun.Terungkap ketika penemuan ini sudah ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu.Tapi mereka tidak ingin mempublikasikannya dengan alasan agar non Muslim tidak tertarik masuk Islam.

Dalam sebuah program di TV Mesir,Sayyid juga menegaskan, pakar Carner yang menjadi juru bicara pun akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jabatan tingginya di NASA.

Setelah Carner masuk Islam,ia pun membeberkan fenomena “mencium Hajar Aswad” atau mengisyaratkan bahwa batu itu merekam semua orang yang melambaikan tangan atau menciumnya.

Carner juga mengungkapkan tentang sebagian potongan Hajar Aswad yang pernah dicuri.

Setelah 12 tahun diteliti,seperti dilansir voa-islam yang dikutip dari tribun,seorang pakar museum Inggris menegaskan bahwa batu tersebut bukan dari planet tata surya Matahari.

Ia menemukan bahwa batu itu memancarkankan gelombang pendek sebanyak 20 radiasi yang tidak terlihat ke segala arah. Yang lebih mengejutkan,setiap radiasi menembus 10 ribu kaki.
Karena itu,Imam Syafi’i menyatakan bahwa Hajar Aswad mencatat nama setiap orang yang mengunjunginya baik dalam haji atau umroh meskipun hanya sekali.

 Diterbitkan tanggal 7 Jul 2015

KAROMAH WALI

(HABAIB LUTFI BIN YAHYA) : KAROMAH WALI 

“Karomah wali” bagian materi yang disampaikan oleh Habib lutfi dalam peringatan khaul Syaikh Abu Hasan Ali al-Syadlili di Desa Pajomblangan Kedungwuni.

Karomah yang dalam bahasa jawa disebut “keramat”,atau dalam istilah lain mukjizat,( pemakaian kata mukjizat ini aviliasinya lebih ke para Nabi maupun Rasul), sering disalah artikan. Banyak yang mengaviliasikan karomah ke suatu hal yang bersifat mistis, aneh, dan irasional. Status kewalian para wali yang hanya di pandang dari sudut bagamaiana seorang wali ini mampu melakukan hal-hal yang bersifat irasional tentunya bukanlah hal yang tepat, walupun keramat itu benar adanya, namun ini tidak bisa dijadikan justfikasi untuk membuktikan kewalian para wali.

Karena menurut Abah Lutfi seorang wali itu bukan hanya seorang yang mampu mengeluarkan keramat saja,keramat itu keluar pada waktu-waktu tertentu dan ketika dibutuhkan, kalau tidak dibutuhkan ya tidak bisa keluar. Dari sini kita juga harus melihat bagaiamana seorang wali berjuang dan terutama memberi maslahah, memberi solusi terhadap permasalahan-permasalahan ummat dan lain –lain.
Wali yang dibutuhkan dewasa ini bukanlah wali yang hanya berkeramat itu tadi, namun lebih ke bagaimana wali mampu memberi maslahah li al-Ummat, sejauh mana wali mampu memberi perubahan baik di bidang ekonomi dan lain-lain. Syaikh Abu Hasan Ali al-Syadlili ketika umur tujuh tahun sudah mampu memberi perubahan terhadap perekonomian menjadi bukti akan hal itu, wali songo yang sudah meninggal yang sampai sekarang masih bisa memberi kehidupan para pedagang disamping makam-makamnya pun juga sebuah bukti nyata akan kewalian para wali.


Mari kita lihat Rasulullah sendiri,mukjizat terbesarnya adalah al-Qur’an, mengapa tidak sebagaimana nabi Musa yang mempunyai mukjizat membelah laut dengan tongkat, bagi nabi Isa yang mempunyai mukjizat menyembuhkan orang sakit lepra hanya semata-mata dengan menjamah.
Maka timbullah pertanya’an, mengapa mukjizat nabi Muhammad hanya al-Qur’an yang dibaca, atau satu kitab yang dipelajari, bukan sebagaimana mukjizat yang mengagumkan akal? Mengapa tidak sebagaimana yang ada pada nabi Musa, Mengapa tidak api yang tidak menghangusi nabi Ibrahim, atau sebagai nabi Isa yang menyembuhkan orang buta dan lepra itu.


Orang-orang musyrikin di Makkah dahulupun pernah meminta supaya Nabi Muhammad Saw. menunjukan suatu mukjizat, misalnya bukit shafa menjadi emas, atau beliau sendiri mempunyai sebuah rumah dari emas, dan beberapa permintaan yang lain.. Tetapi permintaan mereka tidak dikabulkan oleh Allah atau tidak memandang itu lebih penting dari mukjizat al-Qur’an. Beberapa hadits sahih yang telah diriwayatkan dari sahabat beliau, bahwa beliapun pernah mempertujukkan mukjizat yang aneh-aneh dan ganjil, misalnya keluar air yang diminum oleh 1200 orang dari dalam timba beliau yang kecil di Hudaybiyah, atau hujan lebat disekitar kemah tentara saja dan tidak turun di tempat lain sehingga semuanya dapat menampung air, yang banyakinya 30.000 orang dalam perjalaanan kepeperanga Tabuk dan bebrapa mukjizat yang lain. Tetapi mukjizat-mukjizat yang demikian tidaklah beliau jadikan tantangan kepada kaum musyrikin. Beliau menentang lawan hanya dengan mukjizat al-Qur’an. Dengan al-Qur’an beliau mengokohkan risalatnya dan dengan al-Qur’an belaiu menambah iman pengikut-pengikut belaiu, kaum yang beriman, sampai hari kiamat.Mukjizat seorang Rasul ataupun seorang nabi selalu disesuaikan Tuhan dengan zaman hiduap Rasul atau Nabi itu sndiri, dan harus sesuai pula dengan macam-ragam risalat yang dibawanya. Apabila risalatnya itu adalah risalat yan g nyata untuk seluruh manusia, yang kekal dan tidak akan berubah lagi sampai selama-lamanya, hedaklah mukjizatnya itu yang kekal dan merata pula, yang kian mendalam orang berfikir, kian mengakui akan mukjizat itu.

Mukjizat sekali-kali tidak akan kekal, kalau dia hanya merupakan suatu kejadian yang dapat dilihat mata disuatu masa. Sebab apabila Rasul yang membawa mukjizat itu telah berpulang ke rahmatullah, mukjizat itu tidak akan bertemu lagi. Dan ada pula suatu kejadian yang dipandang mukjizat dizaman hidup nabi yang bersangkutan, namun setelah beberpa abad di belakang, mukjizat itu tidak ada lagi karena kemajuan ilmu pengetahuan. Sebab itu maka mukjizat yang diberikan kepada nabi Muhammad bukanlah mukjizat untuk dilihat mata dan panca indra (hissi), tetapi untuk dilihat hati dan meminta pemikiran (maknawi). Mukjizat hisi telah habis pengaruhnya dengan habis zamanya. Mukjizat Musa dan Isa hanya dilihat oleh manusia yang sezaman dengan beliau.

Sebagaimana mukjizat nabi Musa dan Isa yang sudah lapuk termakan zaman, begitu juga keramat wali dimasa sekarang ini. Mari, Jangan kita jadikan keramat sebagai patokan dalam menilai kewalian para wali, wilayah keramat dan tidaknya bukanlah kita yang menentukan.. Apalagi dizaman dimana ilmu pengetahuanlah yang akan menjawab segala permasalahan-permasalahan yang ada, karna wali yang dibutuhkan dewasa ini bukanlah wali yang demikian adanya, Rasul sendiri menghadapi tantangan kaum Musrikin dengan kemukjizatan al-Quran bukan yang lain, walaupun Rasul mampu.

Untuk itu mari kita tepis anggapan-anggapan yang mendeskreditkan tariqat/tasawuf, atau yang mengatakan bahwa bertasawuf/berthariqat berpotensi terhadap kemunduran atau stagnasi ilmu pengetahuan dengan hanya memandang sisi kewalian dari adanya keramat-keramat itu tadi. Bukti Syaikh Abu Hasan Ali as-Syadlili diatas merupakan bagian dari jawaban bahwa anggapan itu tidak tepat, belum bukti-bukti yang lain, seperti suksesnya pergerakan ekonomi berbasis masyarakat thariqah muridiyyah di Senegal, as-Syadliliyyah di Afrika Selatan dan lain-lain. Keberhasilan ulama-ulama tasawuf diatas merupakan bukti bahwa sebenarnya mereka disamping bertasawuf/berthariqat, mereka juga sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

Habib Lutfi dalam setiap kesempatan pun selalu terus menerus mengajarkan tentang betapa pentingnya ilmu pengetahuan, beliau tidak pernah membatasi ilmu hanya terpatok pada ilmu agama saja. Kepada murid-muridnya beliau selalu mendukung mengenai ilmu yang dipelajari, baik itu terkait ilmu umum seperti kedokteran, pertanian,perekonomian dan lain-lain.
Dibalik kemursyidan tahriqahnya beliau juga tidak terlepas dari tokoh/ulama yang punya tanggung jawab menuntun ummatnya dari hal ikhwal keduniaan menuju hal ikhwal keakhiratan.Wallahu A’lam..!

10 Macam Dosa Besar menurut Al Quran

Dosa adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah. Hanya sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui. Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa besar menurut Al Quran?
1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72)
2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87).
3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)
4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32).
5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).
6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (An Nuur: 23)
7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)
8.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman :
"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)
9. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)
10. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)
Cara menghapus dosa besar:
Di dalam Al Quran di sebutkan bahwa Allah akan mengampunkan semua dosa kecuali syirik artinya dengan taubat nashuha dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut insya Allah akan diampunkan dan apabila dosa yang berkaitan dengan manusia misalnya kedzoliman maka harus meminta maaf kepada orang di dzolimi. Wallahu'alam.
Ya Allah semoga Engkau mau mengampuni dosa kami semua Ya Allah. Kepada siapa lagi Ya Allah aku meminta ampun selain kepadamu Ya Rabb.
 Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
( Wisata Hati Ustadz Yusuf Mansur)

MAKAM DIRI

MAKAM DIRI 

bertasbih DI MAKAM DIRI 


Pada diri peribadi seorang manusia terdapat “tempat” yang disebut ” makam diri”. Tempat ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami, sebab apabila sebuah makam tersebut tidak pernah kita kunjungi atau tidak pernah kita perdulikan maka bencanalah yang akan melanda diri peribadi baik di dunia maupun di  akhirat.
Kita selalu berjiarah ke makam (kuburan) orang lain, sementara makam diri sendiri tidak pernah di jiarahi tentu naif jadinya. Makam orang lain kita buat bersih tanpa rumput sama sekali, namun disayangkan makam peribadi karena tidak pernah dijiarahi kondisinya penuh rumput belukar sehingga dipastikan bersemayam segala binatang melata yang berbisa, ironisnya.
Mengapa Demikian?
Iblis laknatulloh telah besumpah dihadapan Allah bahwa Dia tidak akan pernah tunduk kepada adam, bahkan saking antipatinya Iblis akan terus menggoda Adam dan anak cucu Adam dengan misi menyesatkan / menjerumuskan ke lembah nista dan menjadikan koloni sesat.

Dimanakah Mereka Bersemayam Dan Berkuasa?
Didalam wadah maksiat mereka bersemayam. Didalam wadah Amarah mereka bersemayam, Didalam wadah takabbur mereka bertengger, dan banyak lagi tempat mereka dapat membangun kerajaannya. Makanya jangan heran apabila pada diri peribadi seorang manusia akan terkandung sifat-sifat tercela yang mengotori jiwa seperti:
  • Hasad atau Iri hati
  • Haqad atau Dengki / benci
  • Suuzzan atau Prasangka buruk
  • Kibir atau Sombong
  • Ujub atau Merasa sempurna diri dari orang lain
  • Riya atau Mempamerkan kelebihan
  • Suma’ atau Cari-cari nama atau kemashuran
  • Bukhul atau Kikir
  • Hubbul mal atau Cinta kebendaan
  • Tafahur atau Membanggakan diri
  • Ghadab atau Pemarah
  • Qhibah atau Pengupat
  • Namimah atau Bicara ngelantur dibelakang orang
  • Kijib atau Dusta
  • Khianat atau Munafik
  • Dan sebagainya
Istana Iblis Dimana?
Subhanallah…Istananya adalah diri peribadi seorang manusia.
Lantas Masuk Iblis Melalui Apa?
Melalui mata mereka merasuk, melalui telinga mereka menusuk, melalui hidung mereka berjalan, melalui mulut mereka berkendaraan dengan kencangnya. Dan seterusnya segala lubang ditubuh seseorang jadi sarana masuknya iblis keistana.
  • Mulut jalan masuk memakai kendaraan dusta dan qhibah
  • Mata jalan masuk memakai kendaraan melihat yang haram
  • Telinga jalan masuk kendaraan biasa mendengar cerita kosong
  • Hidung jalan masuk kendaraan biasa menimbulkan rasa benci
  • Tangan jalan masuk kendaraan merusak
  • Kaki jalan masuk kendaraan biasa berjalan berbuat maksiat
  • Perut jalan masuk biasa diisi makanan haram
  • Kemaluan dan dubur jalan masuk syahwat juga berjina
Apabila iblis  sudah bersemayam didiri seseorang maka celakalah…!!! Mereka akan berkuasa terhadap segala tingkah laku seseorang sebagai Pilot.
Begitu Pentingkah Makam Itu Diketahui?
Lebih penting dari tidur, Lebih penting dari makan.
Mengapa Begitu Penting?
Apabila makam tersebut dijadikan istana oleh iblis sebagai tempat bersemayam maka hancurlah dan celakalah diri seseorang dari dunia sampai akhirat….Nauzubillah!!!
Adapun makam diri 7 (tujuh) peribadi  seorang manusia adalah:

1. Makam Qalbi
2. Makam Roh
3. Makam Sirri
4. Makam Khafi
5. Makam Akhfa
6. Makam Nafsun Natiqa
7. Makam Kullu Jasad
Ringkasnya sebagai berikut:
1. Makam Qalbi letaknya dua jari dibawah susu kiri, tepatnya berada pada Jantung jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan kemusrikan, kekafiran, ketahyulan dan sifat-sifat iblis dan inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Iman, Islam, tauhid, ma’rifah pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.

2. Makam Roh letaknya dua jari dibawah susu kanan, tepatnya berada pada Rabu jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan Bahimiyah (Sifat biunatang jinak)  dan sifat-sifat menuruti hawa nafsu. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Sabar tawakkal pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.

3. Makam Sirri letaknya dua jari diatas  susu kiri, tepatnya berada pada Paru-paru  jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan Syabiyah (sifat binatang buas) yaitu  sifat pemarah, pendendam, dhalim dan aniaya. maka inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Kasih sayang juga ramah tamah pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.

4. Makam Khafi letaknya dua jari diatas susu kanan, tepatnya berada pada Limpa jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan hjasad, dengki juga khianat dan sifat-sifat iblis yang tercela ini membawa kecelakaan dunia akhirat. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Kebaikan dan sifat syukur pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.

5. Makam Akhfa letaknya ditengah dada, tepatnya berada pada empedu jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan ria, takabur, sombong, ujub, dan sama’ atau mempamerkan kebaikan diri. Sifat-sifat iblis inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah Ikhlas, khusyu’, tadarru tafakkur pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.

6. Makam Nafsun Natiqa letaknya diantara kening, tepatnya berada pada pikiran jasmani. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan nafsu amarah yang senantiasa mendorong orang untuk melakukan kejahatan tidak berperikamunisiaan, sifat ini juga selalu biang penghambat dalam meciptakan perbaikan masyarakat, juga sifat banyak hayalan dan panjang angan-angan. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Sifat tentram dan pikiran tenang  pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji itu akan bertukar menjadi Pilot.

7. Makam Kullu Jasad letaknya ada dua (1) di pusat (2) di ubun-ubun, tepatnya meliputi seluruh tubuh. Disinilah tempat iblis bersemayam dengan muatan gahflah atau sifat kejahilan, kebendaan, kelalaian atau alfa. Inilah yang saya sebut semak belukar juga hewan melata berbisa. Apabila kita sudah tau hal ini maka seharusnyalah kita berjiarah dan melakukan pembersihan total agar semua rumput dan binatang melata yang notabene sifat tercela tidak lagi mengotori makam tersebut. Sejatinya makam ini adalah tempat Ilmu dan amal pada peribadi seorang. Jadi, dengan bersihnya kotoran tadi maka sifat terpuji tadi akan bertukar menjadi Pilot.
Dengan Apa Peribadi Seorang Membersihkan Makam Diri Yang Kotor…?
Sabda Rasululloh SAW:

Untuk membersihkan kotornya makam diri adalah dengan Dzikrullah, yaitu berzikir kepada Allah. Disini kita memakai pembersihnya dengan Asma’ Allah atau Nama Allah. dibaca: “Allah-Allah” pada setiap makam.
Allah SWT Berfirman Dalam Al Qur’an Surat Al-Furqan-70:(SILAKANDIBUKA ALQUR'AN)

1. Makam Qalbi: Zikir Allah-Allah sebanyak 5000 x

2. Makam Roh: Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x
3. Makam Sirri: Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x
4. Makam Khafi: Zikir Allah-Allah sebanyak 1000x
5. Makam Akhfa: Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x
6. Makam Nafsun Natiqa: Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x
7. Makam Kullu Jasad: Zikir Allah-Allah sebanyak 1000 x


Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Asysyam ayat 7-10:(SILAKANDIBUKA DLM QUR'AN)

Maka, Zikir “Allah-Allah” tersebut kalau dijumlahkan keseluruhan menjadi 11.000 x (hatam besar) dan kalau mampunya hanya 5000x pada makam qalbi maka itu disebut hatam kecil.
Selama kotoran makam itu belum di bersihkan maka  IBLIS akan senantiasa menjadi PILOT dengan mengendarai seorang manusia untuk senantiasa melakukan perbuatan tercela, sementara manusia itu sendiri sulit untuk berkelakuan terpuji karena jiwanya telah dirasuki oleh iblis.
Jangan heran apabila dimuka bumi ini kita melihat banyaknya kehancuran akibat tangan-tangan manusia. Semua itu dalangnya adalah iblis yang bersemayam dikerajaannya.

Apa Keuntungan Utama Melebihi Segalanya dari Bersihkan makam Diri Itu?
Kebersihan adalah sebagian dari pada iman, dan kebersihan itu pangkal kesehatan. Tentunya, kalau makam diri sudah bersih dan senantiasa dijaga kebersihannya maka prilaku seseorang itu akan sehat dan iman seseorang itu akan kokoh tidak berbuat sesuatu yang tercela.
Dengan seseorang memiliki perbuatan terpuji itu baik lahir maupun bathinnya tentulah permukaan bumi ini akan aman dan kehancuran akibat tangan manusia tadi tidak akan terjadi. Tidak akan saling mengahancurkan satu sama, dan masih banyak lagi cerita indah yang tidak cukup dilukiskan disini.
Dari semua itu, ada keuntungan utama melebihi semua yang saya sebutkan sebelumnya yaitu Sucinya “Makam Robbaniyah”. Dialah  implementasi Roh yang Suci dan paling halus yang disebut “Hakekat diri sebenarnya diri.”
Dialah induk dari semua makam. Dialah yang dapat mendekati Tuhan. Rasululloh bersabda:
“Di dalam tubuh anak adam ada segumpal daging apabila baik, maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa dia itu adalah “Hati”
Oleh karena itu, dengan mendahulukan penelitian dan pengenalan diri sendiri akan menjadi kunci mengenal “Sang Maha Pencipta.” Mengenal Sang Maha Pencipta” itu adalah awal agama.
“Awaluddin Ma’rifatulloh: Awal Agama Mengenal Allah”
Bagaimana cara mengenal Allah?
Untuk mengenal Allah maka Kenal Dulu diri.
Rasululloh SAW bersabda:"Barangsiapamengenal dirinya, niscaya ia akan mengenal Tuhanya
Wallahua'lam

OLEH: KI BAYU SEJATI

MARIMERENUNG SEJENAK

JGN ADA YANG NANGIS SETELAH MEMBACA POSTINGAN INI.
Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dicek adalah inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia pedulikan selama ini. Ada 2 dua pesan yang selama ini ia abaikan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua…..dia membukanya.
Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.
Diapun mulai membaca isinya:
“Assalamu’alaikum. Ini kali pertama Bapak mencoba menggunakan facebook. Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu. Lalu bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu. Maaf, Bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan Bapak yang mengajarkan.
Bapak hanya sekedar ingin mengenang. Bacalah !
Saat kamu kecil dulu, Bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik memanggil : Bapak, Bapak, Bapak. Bapak Bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa me-manggil2 Bapak, sudah bisa me-manggil2 Ibunya”.
Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun. Tapi, percayalah. Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu sangat banyak sekali. Kamulah penghibur kami setiap saat.walaupun hanya dengan mendengar gelak tawamu.
Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.
Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal di luar rumahnya.
Bapak jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Bapak sangat mengiginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.
Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP? Diam2 waktu itu Bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan2mu sudah memiliki.
Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru. Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar. Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak. Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja setelah itu masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.
Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak. Tahu2 kamu sudah mulai melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi. Kamu mencari kami saat perlu2 saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.
Ketika mulai kuliah di luar kotapun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya. Jarang menghubungi kami kecuali disaat mendapatkan kesulitan. Sewaktu pulang liburanpun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.
Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan2mu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu? Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?
Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, malah menjadi-jadi.
Malam ini, Bapak sebenarnya rindu sekali pada kamu.
Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua. Usia Bapak sudah diatas 60 an. Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.
Bapak tidak minta banyak…
Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada Bapak. Mengadu pada Bapak.Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.
Andaipun kamu sudah tidak punya waktu samasekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Alloh.
Jangan letakkan cintamu pada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Alloh.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali2 mengabaikan Allah.
Maafkan Bapak atas segalanya. Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. ”
Pemuda itu meneteskan air mata, terisak. Dalam hati terasa perih tidak terkira...................
Bagaimana tidak ?
Sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya...

7 Sunah Harian Rasulullah SAW

Sunah Harian Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bersabda : "Marhaban bil Muthohhir” (selamat datang bulan pembersih), dan beliau mengulang ungkapan tersebut sebanyak tiga kali. Ketika itu para sahabat bertanya: Siapa yang engkau maksud dengan bulan pembersih itu ya Rasulullah…? Lalu Rasul menjawab: “Bulan pembersih itu adalah bulan Ramadhan, Dia (Ramadhan) mampu membersihkan diri dari segala bentuk dosa – dosa dan maksiat”. ( Al Hadist )

Untuk itu, mari kita optimalkan bulan penuh makna ini dengan amalan-amalan yang disunahkan Rasulullah. Tanpa bermaksud membatasi sunah-sunah Nabi Muhammad SAW yang lain, mari kita laksanakan amalan sederhana yang biasa Rasulullah lakukan setiap hari sebagaimana telah dijadikan ikon oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham dalam Majelis Ilmu Az Zikra. Bila kita lakukan selama satu bulan, insya Allah kebiasan ini akan terus menyatu melebur dalam kehidupan kita, sulit dipisahkan dan tidak akan ditinggalkan. Terus istiqomah dilaksanakan sampai Allah memanggil kita dalam Khusnul Khatimah.  Amin ya Raball alamin ....

Apakah tujuh sunah harian yang sedemikian menjanjikan itu? Ternyata tujuh sunnah tersebut sudah kita kenal sebelumnya yaitu:
1.     Sholat Tahajud
2.     Tadabur Al Qur’an
3.     Shalat Berjamaah di Mesjid (terutama Subuh dan Isya bagi ikhwan)
4.     Shalat Dhuha
5.     Memperbanyak Sedeqah
6.     Menjaga Wudhu
7.     Berzikir setiap Saat
Mari kita pelajari secara ringkas satu persatu sebagai berikut:
1.    SHOLAT TAHAJUD
QS Al Isr’a (17:79) Dan dari sebagian malam hendaklah engkau bangun (tahajud), sebagai amalan tambahan untukmu. Semoga Tuhanmu mengangkat (derajatmu) ke tempat yg terpuji.
Shalat yang paling Utama setelah shalat 5 waktu adalah Qiyamul Lail (HR Muslim).
Hadist Qudsi dari Ibnu Arabi: Ketika Allah turun ke langit dunia pada 1/3 malam, Allah SWT bersabda: “Sungguh berdusta orang yang menyatakan mencintaiKu, sementara ia tidur lelap dan lalai kepadaKu. Bukankah setiap kekasih ingin berkhalawat dengan kekasihnya? Akulah yang mendatangi kekasihKu dikelopak mata mereka. Mereka berbicara denganKu dalam musyahadah, dan bercakap-cakap denganKu dengan khusyuk. Di hari kemudian, Aku tetapkan mereka pada surga-surgaKu”
2.    Tadabur Al Qur’an 
Al Qur’an adalah kitabullah yang berisi sejarah umat sebelum kamu, berita umat sesudahmu, kitab yang memutuskan urusan-urusan diantara kamu, yg nilainya bersifat pasti dan absolut. Siapa saja orang durhaka yg meninggalkannya pasti Allah akan memusuhinya. Siapa yg mencari petunjuk selain al Qur’an, pasti akan tersesat. Al Qur’an adalah tali Allah yg sangat kuat, peringatan yg bijaksana dan jalan yg lurus (HR Tirmidzi). 


Bahkan kalau bisa sambil menangis, sebagaimana wahyu Allah dalam QS Maryam 19:58: Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, mereka menyungkur, bersujud dan menangis.
rumah yg di dalamnya dibacakan al Qur’an akan terlihat penduduk langit sebagaimana penduduk bumi melihat gemerlap bintang-gemintang di langit (HR Baihaqi)

Sedangkan bagi orang yg malas membaca al Qur’an, Nabi SAW memperingatkan: ”Sungguh,orang yg dalam hatinya tidak terdapat sesuatu pun dari al Qur’an, bagaikan rumah syaitan yg menyeramkan (HR Tirmidzi).
3.    Shalat Berjamaah di Masjid (terutama Subuh dan Isya)
Sungguh, shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yg terkandung di dalamnya, mereka pasti mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak (HR Bukhari-Muslim)
Kemudian naiklah para Malaikat yg menyertaimu pada malam harinya, lalu Rabb mereka yg sebenarnya Maha Tahu bertanya kepada mereka, Bagaimana hamba-hambaKu ketika kalian tinggalkan?” Mereka menjawab,”Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sholat dan kami jumpai mereka dalam keadaan sholat juga” (HR Bukhari).
Dua rakaat sebelum (qabliyah) subuh lebih baik dari dunia dan seisinya (HR Muslim)
Shalat subuh menjadi penerang pada hari kiamat, sebagaimana sabda Nabi SAW, ”Berilah kabar gembira bagi orang-orang yg berjalan dikegelapan menuju Mesjid untuk mengerjakan sholat subuh, dengan cahaya yg terang  benderang” (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah). 
4.    Shalat Dhuha
Nabi mencontohkan bilangan rakaat sholat dhuha 2 s.d 12 rakaat. Sholat dhuha bukan hanya semata meminta harta, namun merupakan sholatnya orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah (HR Thabrani). 
HR Abu Ya’la, Nabi menegaskan”Siapa yang berdiri melaksanakan sholat dhuha, maka diampunilah segala dosanya. Dia kembali bersih dari segala dosa seperti dilahirkan ibunya.
Keutamaan jumlah rakaat dalam sholat Dhuha (HR Tabrani & Abu Dawud):
Siapa yg mengerjakan 2 rakaat, dia tidak akan dicatat dalam kelompok orang-orang yg lupa, yg mengerjakan 4 rakaat akan Allah catat dalam kelompok ahli ibadah, yg mengerjakan 6 rakaat maka segala kebutuhannya hari itu dicukupkan Allah, yg mengerjakan 8 rakaat, maka Allah akan memasukkannya kedalam golongan yg tunduk dan menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah. Bagi yg mengerjakan sholat dhuha 12 rakaat, maka Allah akan membangunkannya sebuah istana yg indah di dalam syurga.
5.    Memperbanyak Sedeqah
QS Ali Imran 3:133-134: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yg luasnya seluas langit dan bumi, yg disediakan bagi orang-orang yg bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya diwaktu lapang dan sempit, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yg berbuat baik.
Balasan Allah bagi umat yang gemar bersedekah:
QS al Baqarah 2:261: Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg membelanjakan hartanya di jalan Allah seperti 1 biji yg menumbuhkan 7 cabang, disetiap cabang menjuntai 100 buah, dan Allah akan menggandakan pahala kepada siapa yg Dia kehendaki, dan Allah itu maha luas (pemberianNya) lagi sangat mengetahui.
6.    Menjaga Wudhu


Kesucian lahir ditandai dengan berwudhu yg akan mengantarkan manusia kejenjang kesucian yg lebih tinggi, dan untuk berkomunikasi dengan Allah secara vertikal, harus dalam keadaan berwudhu.
Wudhu merupakan tangga pertama untuk melakukan pengembaraan spiritual menggapai kenikmatan melalui sholat, zikir, membaca al Qur’an dsb.
Kesucian adalah dasar dalam kehidupan seorang muslim. Allah SWT memuji orang yg suci lahir dan bathin dlm firmanNya:”Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri (QS Al Baqarah 2:222).
7.    Berzikir setiap Saat
Berzikir adalah mengingat dan menyebut Asma Allah.
Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, maka Allah akan menyediakan ampunan dan pahala yg besar bagi mereka (QS Al Ahzab 33:35)

Zikir dapat dilakukan dengan lisan dan dengan hati “ Mereka yg mengingat Allah diwaktu berdiri, duduk dan berbaring ..... (QS Ali Imran 3:191);

Zikir menjadikan hati tentram:” yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah maka hati jadi tentram (QS Ar Ra’d 13:28)

Muhasabah Cinta

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ya Allah,
Perkenankanlah kami menghisab CINTA-CINTA kami... Sebelum kami dihisab kelak di YAUMIL AKHIR... [Muhasabah Cinta]

Ya Allah,

Kami bilang: Kami CINTA pada orang tua kami atas dasar CINTA karena-Mu...

Tapi... Kami malah mengabaikan mereka, mengabaikan kasih sayang yang tlah mereka berikan kepada kami... Kami tidak pernah memperhatikan makanan mereka, pakaian mereka, dan kami tidak peduli sama sekali terhadap kesedihan dan kepedihan yang sedang mereka pikul.

Kami yang sekarang sedang jauh dengan mereka, jangankan untuk membalas berjuta-juta kebaikan mereka, untuk menemui dan silaturahmi kepada mereka pun sudah jarang, apalagi ingat untuk membelikan makanan yang enak untuk mereka, bahkan untuk sekedar menelpon menanyakan kabar mereka, kami lalai... sangat lalai...

Dan bagi kami yang sekarang berada dekat dengan mereka pun... tidak pernah membantu meringankan beban mereka di rumah, jangankan untuk itu... mendo’akan mereka saja dalam sujud-sujud kami, hmm... kami sudah lalai...

Benarkah kami CINTA kepada-Mu? Sedangkan kami lalai menunaikan kewajiban kami sebagai anak terhadap orang tua kami...

Astaghfirullaah...

...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥

Ya Allah,
Kami Bilang: Kami CINTA kakak, adik dan kerabat dekat kami atas dasar CINTA karena-Mu....

Tapi... Masya Allah... Meskipun serumah, untuk sholat berjamaah pun kami tidak pernah, bahkan enggan satu sama lain...

Tidak pernah saling menyayangi...
Tidak pernah saling menghormati...
Saling memberi pun sudah sangat jarang... jarang sekali...
Tidak pernah saling memotivasi dalam kebaikan...
Tidak pernah saling menyapa untuk mempererat rasa kasih sayang...
Kami cuek, dan sangat acuh tak acuh...
Bahkan ketika diminta bantuan pun oleh kakak atau adik kami, kami... seringkali tak peduli...

Dan yang paling parah lagi... ketika kami tahu ada saudara kami yang tidak shalat, tidak shaum, dan tidak zakat... kami malah mengabaikannya... Tidak pernah menyuruh... Tidak Pernah mengingatkan... dan tidak pernah mendo’akan mereka...

Lalu, Benarkah kami CINTA kepada-Mu? Sedangkan kami tidak peduli terhadap orang-orang terdekat kami...

Astaghfirullah... Kami memohon ampun kepada-Mu ya Allah...

...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥


Ya Allah,
Kami Bilang: Kami CINTA kepada-Mu dan CINTA kepada Rasul-Mu....

Tapi... kami selalu lalai dalam melaksanakan sholat, selalu lupa berzakat... jangankan untuk shalat sunat dan shaum sunat, untuk shalat wajib saja... kami jarang tepat waktu...

Jangankan bangun untuk shalat tahajud, shalat subuh saja kadang... masih merapatkan mata.

Jangankan shalat dhuha, shalat zhuhur saja... kami masih jalan-jalan atau kami masih di jalan, tidak menyempatkan k mesjid atau istirahat di mushala.

Jangankan shaum sunat... untuk sahur-nya pun kami enggan bangun.

Jangankan bershadaqah... zakat saja kami tidak pernah peduli... harta kami di boikot dalam rumah-rumah kami.

Jangankan untuk menghafal Al-Qur’an, untuk mentadabburi dan mengamalkannya secara bertahap pun kami lalai, dan untuk sekedar membacanya pun kami sudah jarang, berapa kali kami membaca Al-Qur’an dalam sehari...???

Dan... Berapa banyak Hadits dari Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang kami abaikan...???

Lalu, Benarkah kami CINTA kepada-Mu? Benarkah kami CINTA pada Rasul-Mu? Sedangkan kami belum berusaha menjalankan syariat-Mu secara kaffah...

Astaghfirullaah... Kami memohon ampun ya Allah...

...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥


Ya Allah,
Kami Bilang: Kami CINTA terhadap saudara-saudara kami yang seiman atas dasar CINTA karena-Mu... 

Tapi... Kami masih memutar lidah-lidah kami untuk mencela saudara-saudari kami, saling memaki mencaci... dan saling menghujat. Padahal hanya sedikit permasalahan… Padahal hanya masalah perbedaan pendapat… Padahal hanya.... Masya Allaah...

Tidak pernah saling mengingatkan dalam kebaikan, 
Tidak pernah saling menasehati dalam kesabaran,

Kami malah saling ‘mengompori’ satu sama lain dalam keburukan...

Bahkan kalau mengingatkan saudara kami, kami malah menggunakan jurus ‘pedas-pedas’ kami dalam berargumentasi.

Lalu, Benarkah kami CINTA kepada-Mu ya Allah?

Sedangkan kami...

MTM (Mencintai Tapi Membenci) saudara kami,
MTM (Mencintai Tapi Mendengki) saudara kami,
MTM (Mencintai Tapi Mendendam) saudara kami,

Kapan CINTA kami TULUS dan MURNI karena-Mu ya Allah?

Astaghfirullah... Begitu lemahnya Cinta kami ya Allah...

...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman pada Hari Kiamat, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim; Shahih)
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi; Shahih)

...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥


Ya Allah...
Bimbinglah kami... Bimbinglah kami untuk senantiasa CINTA kepada-Mu dan CINTA Rasul-Mu.

Ya Allah...
Tanamkanlah dalam jiwa kami supaya kami senantiasa CINTA TULUS hanya karena-Mu. Apapun yang kami CINTAI di dunia ini harus senantiasa bersandar hanya CINTA karena-Mu.

Cinta kepada-Mu
Cinta karena-Mu

Aamiin ya Allah ya Rabbal ‘aalamiin


...……....`’•,,•’` ♥♪♫♥ ♥♪♫♥



[Yusni Fauzi Ukhtikum-Fillah]