Merenung sejenak

 Mari merenung sejenak

Segala amal ibadah dan amal perbuatan akan menjadi sesuatu yg tdk berharga dan berarti, kalau kita melakukanya dgn masih ada rasa pamrih di dlmnya. Semua yg kita lakukan telah kita gadaikan dgn segala sesuatu, hingga tiada yg tersisa lg (bekas lagi) bg kita, habis karena pamrih. Sedangkan, bagaimana kita bs membersihkan hati, mendekatkan diri dan mengenal Allah, sedangkan amal ibadah dn amal perbuatan yg seharusnya sebagai pendorong untuk mendekatkan diri kepada Allah, telah habis energinya karena pamrih. Hny dgn keikhlasan dn kerelaan, walau kadarnya sebesar debu, itu akan mampu mendorong kita menuju hadrat-Nya. Dan bila kita melakukan segala sesuatu, karena cinta kasih...tnp melihat apa dn siapa-nya, maka sesungguhnya kita telah dlm rengkuhan-Nya...Mesra dlm dekap-Nya

 "Setiap tarikan nafas kita, itu merupakan makna dan arti dari syahadat. Setiap tarikan nafas kita itu mengandung penyaksian kita kepada Allah, penyaksian bukt adanya Allah yg meliputi diri kita. Sifat, asma dan afal-Nya selalu dalam setiap tarikan nafas dan detak jantung kita. Dalam tingkatan Iman, kita ada yg bersaksi dgn lisan, hati dan ada yg bersaksi dgn kelakuan, syahadat tdk hanya di sebut dan di yakini dalm hati saja, tapi sudah menjadi syahadat itu sendiri, setiap tarikan nafas, gerak dan laku, sikap dan perbuatan, merupakan saksi dari sifat, asma dan perbuatan Allah. Menyadari semua dan segala sesuatu yg ia lakukan adalah, atas sifat, asma dan af'al Allah, hingga segala sesuatu tiada yg melekat dalam diri,..amal ibadahnya dan kebajikannya tdk melekat,...berjalan begitu aja sesuai kehendak hati,...dan kehendak Illahi. Slm. (CIPTA HENING)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar