(Arrahmah.com)
- Suami
dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa,
dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu.
Bahkan seringkali rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada
ibunya sendiri.
Suami
dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia
beranjak dewasa.
Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad
menafkahimu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan
akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Suami ridha
menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu.
Padahal dia tahu, di sisi Allah engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih
besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya.
Namun tidak pernah sekalipun dia
merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan
yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
Suami
berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya
sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan
dia mampu memberi solusi. Padahal bisa saja di saat engkau mengadu itu, dia
sedang memiliki masalah lebih besar. Namun tetap saja masalahmu diutamakan
dibandingkan masalah yang dihadapinya sendiri.
Suami
berusaha memahami bahasa diammu dan bahasa tangismu, sedangkan engkau kadang
hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya
berkali-kali.
Bila engkau
melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut
bertanggung-jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan
pernah dituntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang
harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
Subhanallah……..
#Ditulis oleh
: Ust. Abu Fatiah Al Adnani beberapa hari sebelum musibah kecelakaan.
Dikutip
dari: Facebook Ustadz Farid Ahmad Okbah
(samirmusa/arrahmah.com)
- See more
at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/mengapa-ridho-suami-itu-surga-bagi-para-istri.html#sthash.4dhV2YkJ.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar