MARI MERENUNG SEJENAK
Hai saudara sesama muslim! ada beberapa renungan harian yang bisa kita gunain untuk menjalani kehidupan sehari-hari kita. karena setiap harinya kita semua tdk luput dari kesalahan. Islami tentunya. Akan lebih indah rasanya jika kita mengetahui SEKECIL apa pun kesalahan kita.Mari kita senantiasa memperbaiki diri dan smg senntiasa dlm Ridho NYA
Hai saudara sesama muslim! ada beberapa renungan harian yang bisa kita gunain untuk menjalani kehidupan sehari-hari kita. karena setiap harinya kita semua tdk luput dari kesalahan. Islami tentunya. Akan lebih indah rasanya jika kita mengetahui SEKECIL apa pun kesalahan kita.Mari kita senantiasa memperbaiki diri dan smg senntiasa dlm Ridho NYA
A. Iman
1. “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah,
gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.”
-QS. 8: 2-
2. “Ada
tiga hal, barangsiapa yang di dalam dirinya terdapat semuanya, akan merasakan
manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya paling dicintainya melebihi semua hal selain
keduanya, mnyukai seseorang semata-mata karena Allah, membenci kembali pada
kekafiran sebagaiman bencinya untuk dilemparkan ke falam neraka.”
-Nabi Muhammad SAW-
3. “Seorang
mukmin hidup di dunia bagaikan seorang tawanan yang sedang berusaha membebaskan
dirinya dari penawanan dan ia tidak akan merasa aman kecuali apabila ia telah
berjumpa dengan Allah SWT.”
-Hasan Al-Bashri-
4. “Jika
tidak menyandang Islam, bagaimana mungkin kalian beriman? Jika tidak beriman,
bagaimana mungkin kalian yakin? Jika tidak yakin, bagaimana mungkin kalian
mengetahui dan mengenal Allah?”
-Abdul Qadir Al-Jilani-
5. “Kesulitan
mungkin akan menyentuh orang-orang yang beriman, tetapi kesulitan itu tidak
akan memengaruhi orang yang berdzikir.”
-Abu Ahmad As-Sughuri-
6. “Betapa
indahnya Islam jika dihiasi dengan iman, betapa indahnya iman jika dihiasi
dengan takwa, betapa indahnya takwa jika dihiasi dengan ilmu, betapa indahnya
ilmu jika dihiasi dengan amal, dan betapa indahnya amal jika dilandasi dengan
kasih sayang.”
-Raja’ bin Haiwah-
7. “Setiap
orang mukmin dalam semua keadaannya, harus mempunyai salah satu dari tiga
perkara: 1. perintah yang dilaksanaknnya; 2. larangan yang ditinggalkannya; dan
3. takdir yang diridhainya.”
-Abdul Qadir Al-Jilani-
8. “Yang
menyeret pada kesulitan besar hanyalah syirik, dan yang menyelamatkan dari
kesulitan hanyalah tauhid.”
-Ibnul Qayyim Al-Jauziyah-
9. “Ada
empat hal yang dapat mengangkat seseorang pada derajat tinggi, walaupun amal
dan ibadahnya sedikit, yaitu sifat penyantun, rendah hati (tawadhu’), pemurah,
dan berbudi pekerti yang baik. Itulah kesempurnaan iman.”
-Abul Qasim Al-Junaid-
10. “Ada
dua perkara yang jika Anda amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan
akhirat: menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah
SWT. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah
SWT.”
-Abu Hazim-
11. “Cegahlah
tiga perkara dengan tiga perkara yang lain sehingga engkau benar-benar termasuk
orang yang beriman, yaitu takabur dengan tawadhu’, rakus dengan qana’ah, dan
hasud dengan sikap santun.”
-Malik bin Dinar-
12. “Apa
pun yang engakau bayangkan tentang Allah, Dia bertempat, berwarna, berpenjuru,
bergerak, atau diam maka semua itu pasti bukan Allah SWT karena sifat-sifat
tersebut adalah sifat makhluk.”
-Abu Yazid Al-Bustami-
13. “Ketika
para sahabat Rasulullah meninggalkan
rumah dan harta benda demi meraih ridha-Nya, Allah menggantinya dengan
menaklukkan seluruh dunia untuk mereka. Ketika Yusuf tabah dalam kesempitan
penjara, Allah memberinya kekuasaan di bumi, yang ia tempati sekehendak
hatinya.”
-Dr. Khalid Abu Syadi-
14. “Sinar
mata batin membuatmu menyaksikan dekatnya Allah denganmu. Dan mata batin membuatmu
menyaksikan ketiadaanmu karena keberadaan-Nya. Dan hakikat mata batin membuatmu
menyaksikan keberadaan-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun keberadaanmu.”
-Ibnu Atha’ illah-
15. “Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di
sisi Allah, hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya.
Sesungguhnya Allah menempatkan hamba-Nya dalam kedudukan sebagaimana dia
menempatkan kedudukan Allah dalam dirinya.”
-Nabi Muhammad SAW-
16. “Orang-orang
yang celaka dengan segala pengertiannya adalah mereka yang rugi dari
perbendaharaan iman dan tabungan keyakinan.”
-Dr. Aidh Al-Qarni-
17. “Hari
yang paling baik adalah hari saat engkau pergi meninggalkan dunia dan kembali
kepada Allah dalam keadaan beriman kepada-Nya.”
-Ali bin Abi Thalib-
B. Ilmu
18. “Allah
menganugerahkan al-hikmah (kepahaman
yang dalam tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah).”
-QS. 2: 269-
19. “Manusia
lebih membutuhkan ilmu daripada makan dan minum.”
-Imam Ahmad Hanbal-
20. “Ilmu
itu cahaya (nur). Ia tidak akan jinak
kecuali dalam hati yang khusyuk dan takwa.”
-Imam Malik-
21. “Kebaikan
di dunia adalah rezeki yang baik dan ilmu, sedangkan kebaikan di akhirat adalah surga.”
-Sufyan Ats-Tsauri-
22. “Berjaga
malam untuk menekuni ilmu, lebuh nikmat bagiku daripada lagu merdu dan bau
wewangian. Goresan penaku di tengah lembaran kertas, terasa lebih indah
daripada khayalan.”
-Imam Syafi’i-
23. “Orang
bodoh meninggal sebelum kematiannya. Orang pandai tetap hidup setelah
kematiannya.”
-Al-Hasan Al-Marghibani-
24. “Ilmu
itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta.
Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila
dibelanjakan, tetapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.”
-Ali bin Abi Thalib-
25. “Tidak
ada suatu amal perbuatan yang lebih utama daripada menuntut ilmu kalau niatnya
benar.”
-Sufyan Ats-Tsauri-
26. “Sebaik-baik
ilmu adalah yang menumbuhkan rasa takut kepada Allah.”
-Ibnu Atha’illah-
27. “Raihlah
ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.”
-Umar bin Khathab-
28. “Ilmu
itu laksana cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada orang-orang yang
berbuat kemaksiatan.”
-Imam Syafi’i-
29. “Sesungguhnya
tak seorang pun dilahirkan berilmu. Sebab, ilmu diperoleh dengan belajar.”
-Abdullah bin Mas’ud-
30. “Jika
kamu bertemu dengan mereka di tempat berbeda atau dalam suatu masjid, kemudian
dilontarkan beberapa masalah dan ternyata apa yang disampaikan itu berbeda
dengan pendapatmu, jangan berkomentar. Tetapi jika kamu ditanya, lalu kamu mendeskripsikan
apa yang diketahui mereka, lalu kamu berpendapat selain itu, dengan mengatakan
masalah ini begini, dengan alasan begini, jika mereka mendengarkan apa yang
kamu sampaikan itu, mereka akan segera menilai kedudukan dan kredibilitasmu.”
-Nasihat Abu Hanifah kepada Yusuf
bin Khalid-
31. “Berteman
dengan orang bodoh yang tidak mengikuti hawa nafsunya adalah lebih baik
daripada berteman dengan orang pintar
yang menyukai hawa nafsunya.”
-Ibnu Atha’illah-
32. “Salah
satu tugas agama adalah memelihara akal. Memelihara akal adalah dengan jalan
menambah ilmu, melatih diri untuk berpikir, dan merenungkannya.”
-Hamka-
33. “Orang
yang melewati satu hari tanpa ada suatu hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu
yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau kebaikan yang ia tanamkan
atau ilmu yang ia dapatkan, ia telah durhaka kepada harinya dan menganiaya
terhadap dirinya,”
-Yusuf Al-Qaradhawi-
34. “Ilmu
seorang munafik ada pada lidahnya, sdangkan ilmu seorang mukmin ada pada
amalannya.”
-Abdullah bin Al-Mu’taz-
35. “Dengan
ilmu, kehidupan menjadi mudah. Dengan seni, kehidupan menjadi halus. Dan dengan
agama, hidup menjadi terarah dan bermakna.”
-Dr. Mukti Ali-
36. “Tidak
ada kebaikan dalam ibadah tanpa pemahaman, dan tidak ada kebaikan dalam bacaan
tanpa perenungan.”
-Ali bin Abi Thalib-
37. “Setelah
saya memperhatikan, hanya sedikit para ulama dan kalangan terpelajar yang
mempunyai kesungguhan. Di antara tanda kesungguhan adalah mencari ilmu untuk
beramal, sementara kebanyakan dari mereka menjadikan ilmu hanyalah sebagai alat
untuk mencari pekerjaan dan mengejar kedudukan. Mereka berbondong-bondong
mencari ilmu agar diangkat menjadi hakim atau hanya ingin membuat dirinya
sekadar berbeda dari orang lain dan merasa cukup dengan hal itu.”
-Ibnul Qayyim Al-Jauziyah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar