BERTEMAN DENGAN TUHAN

Berteman dengan TUHAN

Ketahuilah bahwa teman yang tidak akan meninggalkanmu ketika engkau di rumah dan bepergian, ketika engkau tidur dan terjaga, bahkan ketika hidup dan mati adalah maha pencipta. Ketika engkau mengingat-Nya, maka seketika Ia akan menjadi teman dudukmu. 

Firman Allah, ana jaliisu man dzakaroni (Aku adalah teman duduk orang yang mengingat-Ku). Jika kita bersedih hati akan kekurangan dan keteledoran kita dalam melaksaanakan perintah Allah maka Ia akan menjadi sahabat penghibur kita. Firman Allah, ana ‘indal munkasaroti qulubuhum min ajli (Aku bersama dengan orang-orang yang bersedih hati karena-Ku). 
Sesungguhnya jika engkau mengetahui Allah dengan pengetahuan yang sebenarnya maka engkau akan menjadikan-Nya sebagai teman dan engkau akan mengenyampingkan para makhluk. Apabila engkau tidak mampu bersama dengan Allah dalam semua waktumu, maka sisakanlah sedikit saja waktumu dari siang atau malammu untuk bermunajat dan bercinta dengan tuhanmu. 

Dan ketika engkau ingin bercinta dengan tuhan, maka engkau harus mengetahui adab-adabnya. Yaitu, menundukkan kepala, memejamkan mata, berusaha fokus, banyak diam, menenangkan badan, segera melaksanakan perintah, menjauhi larangan, tidak menolak takdir, selalu mengingat Allah, selalu berfikir, mendahulukan kebenaran atas kebathilan, tidak berharap kepada makhluk, merunduk akan wibawa Allah, tidak bergantung kepada usaha yang dilakukan karena percaya akan fadhol (kemuliaan) Allah, dan bertawakal kepada Allah. pakaian-pakaian adab inilah yang seharusnya kita pakai pada waktu siang dan malam kita. Karena itu semua adalah adab-adab bersama dengan teman sejati yang tidak akan pernah meninggalkan kita. Sedangkan semua makhluk akan meninggalkan kita di separoh waktu kita. (minhaajul ‘abidiin, Hujjatul Islaam Abi Hamid al-Ghozali).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar