* KISAH KEUTAMAAN SHOLAWAT *

* KISAH KEUTAMAAN SHOLAWAT *
Syeikh Abdul Wahid bin Ismail bercerita, bahwa di Mesir
dahulu, ada seorang laki-laki yang setiap tahun mengadakan
peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.
 

Disebelah laki-laki tadi, ada tetangganya yang beragama
Yahudi, isteri Yahudi ini berkata kepada suaminya:

"Mengapa,tetangga kita yang muslim itu,
setiap bulan ini (Rabi'ul Awwal)
membelanjakan harta yang banyak?"

Suami Yahudi itu menjawab:
"Itu adalah karena dia beranggapan bahwa dalam bulan inilah nabinya di lahirkan,
dia melakukan hal tersebut karena senang dengan nabinya dan memuliakan hari
kelahirannya.


Syeikh Abdul Wahid bin Ismail melanjutkan ceritanya.
Kedua suami isteri pun diam,kemudian keduanya tidur. Dalam
tidurnya, isteri Yahudi itu bermimpi ia melihat ada seorang laki-laki yang begitu
tampan dan agung, berwibawa dan sangat dimuliakan
memasuki rumah tetangganya yang Muslim itu.
Dan di kanan kiri laki-laki tersebut ada
serombongan dari sahabatnya.
 

Mereka menghormati dan mengagungkan laki-laki tersebut.
Wanita itu pun bertanya kepada
pada salah seorang diantara anggota rombongan itu:

"Siapa laki-laki yang tampan ini?"
Orang itu menjelaskan bahwa itulah Rasulullah Saw. Beliau
masuk kerumah ini untuk mengucapkan salam kepada
penghuni rumah ini dan menemui mereka yang telah menunjukkan rasa suka-cita mereka atas kelahiran beliau.
 

Wanita Yahudi itu pun berkata lagi:
"Maukah orang itu
berbicara denganku apabila aku mengajaknya bicara ?"

Laki-laki tadi menjawab:
"Sudah tentu beliau mau."

Wanita Yahudi itupun lantas mendekati Nabi Muhammad Saw
dan menyapanya:
"Wahai Muhammad!"

lantas Nabi pun
menjawab:
"LABBAIKI (aku sambut panggilanmu)."

Wanita itu pun berkata: " Engkau
menjawab orang sepertiku dengan TALBIYAH, sedangkan
aku bukan mengikuti agamamu dan akupun termasuk salah satu
musuh-musuhmu."

Nabipun bersabda kepadanya:
"Demi Dzat Yang telah

mengutusku dengan haq menjadi Nabi, aku tidak menjawab panggilanmu shingga aku mengerti
bahwasanya Allah telah memberi
hidayah atasmu."


Wanita itupun berucap:
"Sesungguhnya Tuan memang benar seorang Nabi yang mulia yang berpribadi agung,celakalah orang yang menyelisihi
perintahmu dan merugilah orang yang tidak mengerti
pangkatmu. Ulurkanlah tanganmu, Aku bersaksi bahwa
Tiada Tuhan selain Allah dan Engkau adalah Rasulullah Saw."
Dalam hatinya, wanita itu berjanji kepada Allah, berniat
bahwa nanti besok pagi, ia akan
bersedekah dengan seluruh harta yang ia miliki& melaksanakan jamuan untuk
memperingati Maulid Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam,
sekaligus sebagai perwujudan
rasa syukur atas keislamannya
dan mimpinya malam itu Akan tetapi, diluar dugaan begitu bangun pagi ia melihat suaminya sudah sibuk untuk
menyiapkan suatu perjamuan, ia
begitu rajin dan serius.
 

Wanita itupun heran dengan apa yang dilakukan suaminya
seraya berkata:
"Ada apa gerangan kulihat engkau begitu
sibuk & bersemangat pagi ini?" si suami menjawab:
"Karena orang yang kau lihat malam tadi, yang mana engkau
masuk Islam dihadapan beliau."

Dia bertanya kepada suaminya:
"Siapa gerangan yang telah membukakan engkau rahasia ini
(ihwal impiannya) & memperlihatkannya kepada engkau?"

Si suamipun berkata: "Yaitu Nabi Muhammad yang mana aku masuk Islam setelah Engkau
dihadapan beliau Saw. Beliaulah
Nabi yang diterima syafaatnya kelak untuk orang yang
bershalawat dan salam atas beliau."


Sumber:
Kitab Maulid Syeikh Ahmad bin Al Qasim (terkenal dengan nama Maulid Syaraful Anam) , yang
disyarahi oleh Syeikh Nawawi Al Jawi dengan nama: Fat_hush Shamad al Alim 'alaa
Maulidisysaikh Ahmad bin al Qasim (halaman 44-46).

DI-Universitas Makam Indonesia - UMI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar